RENDAHNYA JATI DIRI BAHASA INDONESIA DALAM KALANGAN MAHASISWA
Abstract
Manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai mahkluk sosial berinteraksi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam hidup berkehidupan. Tentunya berinteraksi memerlukan bahasa untuk menyampaikan pesan dan pikiran kepada lawan bicara. Di Indonesia terdapat banyak suku daerah sehingga beragam pula bahasa yang dimiliki Indonesia. Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya Bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalka. Hal ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu, lambang kebanggaan kebangsaan, alat komunikasi serta alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat, dan budaya. Namun, terlihat fenomena bahasa Indonesia di kalangan masyarakat semakin luntur seiring perkembangan zaman terutama pada kalangan mahasiswa. Lunturnya bahasa Indonesia ini diakibatkan pembiasaan sejak kecil menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing, sehingga terkadang mereka kurang tepat dalam menggunakan bahasa nasional ini. Melihat fenomena terjadi menjadikan peneliti termotivasi untuk membahas permasalahan tersebut. Peneliti tertarik memaparkan “Rendahnya Jati Diri Bahasa Indonesia dalam Kalangan Masyarakat” sehingga harapan peneliti dengan adanya artikel ini bahasa nasional sesuai dengan amanat UUD 1945.